Jumat, 18 Januari 2013

Untukmu Karmila Kasmin



Pernah aku membaca sebuah komentar yang ada di jaringan sosial (facebook) yang mengomentari salah satu status terbaruku di facebook saat itu. Kau menuliskan komentarmu, “ aku tidak terlahir dari rahim hijau, aku tidak terlahir dari rahim hitam dan tidak juga lahir dari rahim hijau hitam. Tapi apakah aku tidak bisa menjadi sahabatmu”. Dan saat aku membacanya, lama aku terdiam, merenungi apa yang kau tanyakan.
Sungguh, aku tidak pernah menganggapmu sebagai sahabat, tidak penah. Bahkan hal itu tidak pernah terfikirkan olehku.
Bagiku, kau bukan sekedar sahabat,
Tapi aku telah menganggapmu saudaraku bahkan lebih dari saudara, itupun jika kau mau menganggapku saudara.
Aku menyayangimu selayaknya adik ke kakaknya, bahkan aku takut kehilanganmu.
Kau tahu, aku slalu merindukan saat duduk bersamamu, baik itu di kamar, ditempat nonton tv,  bercerita tentang apa saja! merindukan saat kau bercerita tentang keluargamu, temanmu, kejadian-kejadian yang kau alami di setiap harinya. Aku merindukan hal itu, Tapi hal itu mungkin tidak akan terulang lagi, karena kita berdua masing-masing memiliki kesibukan sendiri. Sehingga aku merasa kau sangat jauh dariku.
Semuanya bermula saat kau menjadi staf di prodi, dan aku sendiri aktif dan melakukan hampir semua aktivitasku di lingkungan teman-teman organisasi ekstra kampus. Aku merasa ada yang hilang. Makanya setiap aku pulang, aku slalu bertanya pada teman-teman di kost, “ada ka’mila” dan berharap kau ada di dalam kamarmu. Tapi mereka menjawab “tadi ada, tapi keluar lagi”. Lantas aku kembali ke kamarku, merebahkan tubuhku di tempat pembaringan dan menuju ke pulau kapuk bersama bayang-bayangmu.

Tidak ada komentar: